Sabtu, 31 Desember 2016

31 Desember 2016

Halo blog, aku kembali!
Ditanggal 31 Desember ini aku mau review perjalanan tahun 2016.

Wih.. banyak hal yang terjadi tahun ini, tapi aku sangat bersyukur di akhir tahun ini, untuk segala berkat dan untuk segala yang yang terjadi dalam hidupku, baik itu suka maupun duka. Dan tentunya sangat bersyukur karena di tahun ini aku bisa belajar banyak hal (walau belum bisa mengimplementasikan semuanya).

Tahun 2016, tahun ini ku awali dengan mellow dan sedikit drama. Di bulan januari sampai dengan maret aku masih dengan drama patah hati. Hahaha iya patah hati. Entah kenapa payah betul sembuhnya. Tapi, banyak hal yang terjadi dan membantu aku mengobati patah hati.

Aku bersyukur sekali, pada bulan maret, diberi kesembatan untuk terjun dalam kegiatan psikososial dengan anak-anak selama seminggu. Memang benar, kesibukan bisa membantu untuk membunuh sepi dan bahkan membantu ku mengobati patah hati. Melihat senyum anak-anak itu entah kenapa memberi energi positif kedalam diriku. Selesai dengan kegiatan psikososial, aku bisa fokus dengan skripsiku, ya walau tak fokus-fokus amat, tapi cukuplah untuk membunuh waktu-waktu sendiri.
Lalu, memasuki bulan April, adek ku Fathia datang ke medan, ikut tes masuk polisi. Kami tinggal sekamar disini. Ini juga menjadi berkat, karena dengan kehadiran Fathia disini, bisa membantu aku mengalihkan perhatian, tak hanya jadi tertuju pada diri sendiri saja, tapi juga memperhatikan Fathia dan juga belajar lebih bertanggung jawab. Sembari membantu Fathia mengurusi keperluannya, aku juga mengerjakan skripsi, mengikuti seminar dan juga magang di biro psikologi (btw, magangnya dimulai sejak februari).
Bulan April, Mei dan Juni berlalu dengan membantu Fathia mempersiapkan tes polisi, skripsi, mengikuti seminar dan pelatihan, magang dan kegiatan berkaitan dengan sosial. Tepat di tanggal 1 Juli 2016 aku akhirnya menjalani sidang skripsi. Akhirnya… Dan dengan segala pertibangan dan dengan berkat Tuhan aku dinyatakan lulus dan tentunya harus revisi agar bisa wisuda. Dalam perjalanan revisi skripsi, aku mendapatkan banyak pelajaran (sudah ku ceritakan di post sebelum-sebelumnya) dan proses revisi skripsi benar-benar mengubah banyak hal dalam hidupku. Sembari menjalani revisi, aku merasakan titik balik dalam hidupku. Selaan menjalani revisi dari bulan Agustus sampai dengan Oktober, aku mengambil beberapa langkah besar yang sangat berpengaruh dalam hidupku.
Bulan Agustus, akhirnya aku berani lepas dari zona nyamanku, aku siap melawan ego ku yang akhirnya membantu aku benar-benar lepas dari patah hati, Bulan Agustus, aku pergi ke Jogja, melihat dan bertemu dengan lebih banyak orang, yang berarti lebih banyak wawasan, mengunjungi rumah belajar di Samosir, berinteraksi dengan banyak anak-anak dan mendapat banyak energi baru. Bulan Agustus, aku mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi Duta Bahasa yang akhirnya mengantarkan aku untuk mendapatkan lebih banyak kenalan dan ilmu baru.
Bulan September, sembari bergolak dengan revisi skripsi, aku mengikuti kompetisi Duta Bahasa, belajar banyak hal dan mendapatkan teman-teman baru. Teman baru, berarti memperoleh banyak cerita baru dan belajar banyak hal. Dari kegiatan Duta Bahasa ini, rasanya sangat bersyukur bisa ketemu dengan Ipin dan Etu, cerita perjalanan mereka cukup banyak menginspirasi dan memotivasi aku untuk kedepannya. Ditambah lagi, mereka teman-teman yang baik.
Bulan Oktober, lanjut dari kegiatan duta bahasa, kami diminta untuk menjadi panitia Gerakan Bangga Berbahasa Indonesia (GBBI). Kegiatan ini cukup banyak mengalihkan perhatian ku dan bahkan karena kegiatan ini aku sampai lupa kalau aku patah hati. Hahaha. Memang sih, menyita waktu dan tenaga, tapi sambil mengerjakan skripsi, tak terasa waktu berlalu, akhirnya skripsiku di-acc, kegiatan GBBI berjalan dengan baik. Bulan ini, si Yasmin juga ikut pemilihan Jaka dan Dara kota Medan, seperti biasa, kami selalu saling mendukung. Kesukaan di bulan ini disempurnakan dengan terpilihnya Yasmin menjadi Dara Kepribadian kota Medan.
Bulan November, aku mengikuti pemilihan Duta Koperasi kota Medan. Dapat teman baru lagi tentunya. Di pemilihan Duta Koperasi, aku memperoleh gelar Wakil I. Puji Tuhan. Di bulan November ini, akhirnya aku di yudisium dan wisuda. Di bulan November ini, sesuatu terjadi dan mempengaruhi kehidupan ku di bulan Desember. Di bulan November, aku berkenalan dengan seseorang yang menjadi pelengkap kebahagiaan di bulan Desember.
Bulan Desember. Banyak hal yang terjadi di bulan desember. Aku menjalani hidup sebagai seorang fresh graduate di bulan desember ini. Sesungguhnya belum begitu siap karena aku merasa masih banyak kekurangan disana sini. Awal bulan desember, terasa agak sedikit membosankan. Aktivitasku hanya magang, olahraga, belajar membuat cv dan mengirimkan beberapa lamaran kerja. Tapi, dibulan ini tanpa ku sadari ternyata ada seseorang yang mendekat. Sesuatu benar-benar mengubah hidupku, saat mengikuti job fair, aku langsung mendapatkan panggilan wawancara dan lebih sesuatu karena di malam harinya, aku pergi ke acara natal dengan dia. Bulan desember, aku mulai sibuk mempersiapkan diri mengikuti wawancara kerja, ikut tes kerja, menghadiri acara natal dan jalan-jalan. Sesuatu yang berbeda di bulan desember. Hampir setiap malam, ada seseorang yang entah kenapa ngechat, hanya chat singkat dan awalnya tidak begitu ku perhatikan.
Bulan desember, ada banyak sekali berkat, di bulan ini aku diterima kerja. Bukan pekerjaan yang WAH tapi paling tidak, aku tidak harus cemas karena menganggur dan berlama-lama tidak produktif. Di bulan desember ini juga, kami Duta Koperasi sudah mendapatkan penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab kami sebagai duta. Di bulan desember, aku juga masih berkenalan dengan orang-orang baru. Di bulan desember ini, banyak rezeki. Dan.. satu hal yang melengkapi semuanya, di bulan desember ini, aku akhirnya bertemu dengan dia.
           

            Banyak hal yang terjadi dan aku bersyukur untuk semuanya di tahun 2016 ini. Khususnya untuk yudisium dan wisuda, untuk pekerjaan, untuk prestasi, untuk rezeki yang berlimpah, dan untuk dia. Semoga ringanlah langkah menuju tahun yang baru, tahun 2017. Semoga tak berkurang berkat Tuhan untuk tahun yang baru. Semoga semua pekerjaan lancar, semoga masih bisa belajar banyak hal, semoga Indonesia damai, semoga aku bisa kurus, semoga semua rencana dan perjalanan diberkati oleh Tuhan, semoga dia cepat wisuda dan semoga aku dan dia untuk selamanya dan semoga semua semoga ini di Aminkan oleh Nya.

*maafkan kalau rada random hehe

Kamis, 01 Desember 2016

Pemilihan Duta Koperasi dan UMKM Kota Medan 2016


Halo readers! I’m back!
Setelah berminggu minggu ngga ngepost apa-apa :D
Kali ini aku punya cerita baru yang ngga galau. hahaha

Jadi, tanggal 14 s.d 16 november 2016 lalu aku ikut ajang duta-dutaan lagi and tadaaaaaa,
Aku lolos sebagai runner up (Wakil I) Duta Koperasi dan UMKM kota Medan.

Di postingan tentang Duta Bahasa aku ada bilang bahwasannya aku tak siap untuk menyandang predikat duta-dutaan kan? But, something really change my mind. Beberapa minggu setelah selesai pemilihan duta bahasa, aku evaluasi diri dan I realize bahwa suatu kebodohan bahwa saat itu aku main hujan tetapi tidak mau basah. Dimana yang namanya totalitas yang harusnya ku terapkan dalam aktivitas ku? Dan juga aku mau membayar kekecewaan orang-orang yang dengan sepenuh hati mendukung aku saat pemilihan duta bahasa, like my mom, vera, ayu, yasmin, dll.

Nah, saat mendengar informasi pemilihan Duta Koperasi dan UMKM, dengan niat memperbaiki kesalahan di Duta Bahasa, aku mulai mempersiapkan diri dan mempersiapkan segala  dokumen beserta printilan-printilan yang diperlukan. So, aku mulai belajar make up, belajar cara duduk yang baik dan benar, belajar jalan yang ngga grasak grusuk dan pastinya belajar tentang koperasi dan UMKM.

Selama kurang lebih 10 hari mempersiapkan diri, finally tibalah di hari kompetisi.

14 November 2016
Agenda        : Taklimat
Lokasi                   : Kasuari Room, Garuda Plaza Hotel
Dress Code  : Bebas Rapi

Pada hari pertama, kami hanya mengikuti taklimat (biasanya disebut technical meeting). Pada hari pertama ini, Yasmin berulang kali mengingatkan aku untuk berpakaian rapi, duduk dengan anggun dan ready make up. Nah, dihari pertama ini juga tentunya aku ketemu untuk pertama kali dengan finalis lainnya.
Sedikit shock, ternyata yang ikutan pemilihan Duta Koperasi dan UMKM ini banyak yang sudah berpengalaman di dunia perdutaan, cantik-cantik pula dan ngerinya ada yang sudah kelihatan ready banget. Jadi, salah seorang perserta datang dengan make up tebel, kostum super rapi, wih pokoknya udah kaya hari kompetisilah. Trus, aku ajakin ngobrol dan tanya, kok udah rapi sekali hanya untuk taklimat dan dia jawab “bukannya kalau setiap pemilihan memang harus kaya gini ya mulai dari technical meeting? Setau aku sih harus kaya gini”.  Demi mendengar jawabannya aku mulai mikir, ahh.. mungkin tak ada lagi harapan. Tapi aku tetap berusaha menjaga pikiran ku bersih dan kembali lagi mengingat niat ku sebelumnya “Aku hanya perlu lebih baik dari diriku yang sebelumnya”

15 November 2016
Agenda        : Pembelakan dan Penjurian
Lokasi                   : Kasuari Room, Garuda Plaza Hotel
Dress Code  : Kemeja putih, blazer dan rok hitam, high heels hitam, rambut di cepol

          Pada hari kedua, kami mengikuti pembekalan dan penjurian. Ada 4 jenis pembekalan yang harus kami ikuti, yaitu pembekalan mengenai Koperasi dan UMKM, Psikologi, Public Speaking dan Bahasa Inggris. Proses pembekalan berlangsung menarik. Seriously, I really like every speakers. Menurut aku pembicara yang dihadirkan pihak panitia bagus dan tidak membosankan, especially pembicara materi psikologi dan public speaking. Dan satu hal yang paling menarik, aku merasa bahwa mendengarkan ceramah dari para pembicara membuat aku sedikit lebih confident, cause they give us motivation and inspiration.
          Setelah selesai sesi pembekalan, tibalah di sesi penjurian. Ternyata yang juga menjadi juri adalah pembicara pada saat pembekalan!.
Nah, Pos pertama yang saya datangi adalah public speaking. Di pos ini, saya diminta untuk mempersuasi seorang bapak-bapak untuk membeli pulpen seharga 150.000, terus dikasih kasus, sebagai duta koperasi dan umkm apa yang akan saya lakukan kalau ada pengusaha cemilan yang hampir bangkrut?
Pos ini saya lewati dengan mulus (walau tak semulus paha jupe:D)

Pos kedua yang saya datangi adalah Psikologi.
Menariknya, ternyata jurinya adalah senior di Fakultas Psikologi USU. Di pos ini, saya ditanyai mengenai motivasi saya mengikuti ajang pemilihan Duta Koperasi dan UMKM, terus ditanyai seputar aktivitas sehari-hari dan sedikit tentang fakultas Psikologi USU. Saya suka kakak juri psikologi ini, she’s really appreciate my motivation and she’s gave me motivation to improve my self. Akk.. terharu :”)

Pos ketiga yang saya datangi adalah Bahasa Inggris.
Sebenarnya, sampai detik ini bahasa Inggris masih menjadi momok bagi ku. Entah kenapa aku selalu kesulitan belajar bahasa Inggris. Tapi, mau tak mau aku harus menghadapi pos bahasa Inggris!. Nah, awalnya aku ngerasa kesulitan dan betul-betul tak percaya diri untuk wawancara. But, aku mencoba menenangkan diri dan akhirnya bisa. Sulit memang kalau hanya bisa bahasa inggris pasif. Banyak sekali yang berkelebatan di kepala mu dan your mouth can’t say anything. MIRIS. (Tapi, semoga dengan latihan dan terus belajar, aku bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris ku yes!, Mohon doanya!)
Nah, di pos ini sebenarnya ngga ada materi khusus, kami hanya ngobro-ngobrol seputar aktivitas, motivasi dan berbagai hal-hal menarik. Dan aku ingat sekali, waktu pertama duduk di kursi panas pos bahasa Inggris, jurinya rada ngantuk, so, aku coba untuk cerita hal-hal menarik terkait psikologi dan sedikit joke, akhirnya jurinya melek kembali!. Bukan hal besar, but I really happy can do that!.

Pos Terakhir yang aku datangi adalah pos Koperasi
Nah, di pos ini yang jadi juri bukan pembicara dari dinas Koperasi.
Di pos ini, aku hanya ditanyai seputar pengetahuan terkait koperasi dan juga diberi kasus berkaitan dengan koperasi.

Day 3
Agenda        : City Tour, Final Presentation dan pengumuman pemenang.
Lokasi                   : Kasuari Room, Garuda Plaza Hotel
Dress Code  : Kaos finalis dan celana jeans biru (untuk city tour) dan Batik (untuk final presentation dan pengumuman pemenang)

Pagi-pagi sekali, kami sudah ke Dinas Koperasi dan UMKM untuk pemberangkatan City Tour. Nah, disana kami disambut oleh Bapak Kepala Dinas Koperasi dan UMKM kota Medan. Lalu, pukul 08.30 kami berangkat city tour. Kami mengunjungi beberapa koperasi dan umkm yang sudah berhasil di kota Medan seperti Koperasi Pemko Medan, Koperasi Pengemudi Umum Medan, galeri Dinas Koperasi dan UMKM di Merdeka Walk dan Galeri Ulos Sianipar. Nah, kami juga dibekali banyak brosur terkait koperasi dan UMKM di kota Medan ( dan aku ngiler melihat batik dan sepatu keluaran UMKM medan, seriusan bagus-bagus!)

Setelah selesai city tour, kami kembali ke hotel dan bersiap untuk final presentation dan pengumuman pemenang.
Nah, untuk final presentation kami diberi topik dan harus segera mempersiapkan materi presentasinya.
Topiknya sama untuk seluruh finalis, hanya saja materi yang kita persiapkan harus beda-beda dan tentunya harus menarik.
Topiknya adalah: Peran Pemuda dalam pengembangan Koperasi dan UMKM.
Sebenarnya udah ketebak dari awal, kalau topiknya itu. Tapi aku memilih untuk tidak mempersiapkan materiku dari jauh-jauh hari, biar greget!
Nah, dalam waktu yang singkat aku memikirkan materiku dan bagaimana caranya agar dewan juri tertarik dengan materiku.

Aku cerita sedikit tentang materiku boleh ya J
Jadi, aku mengawali materiku dengan cerita mengenai kata pertama yang terlintas di kepalaku saat mendengarkan topik presentasi yaitu mimpi.
Ya, aku teringat dengan buku sejarah yang menceritakan mimpi para pemuda yang dulu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yaitu mimpi agar Indonesia menjadi negara yang BERDIKARI. Nah, mimpi ini aku hubungkan dengan tujuan koperasi yang tercantum dalam Undang-undang koperasi.
Kemudian, aku menjelaskan bahwa pemuda saat ini bisa membantu mewujudkan mimpi para pemuda dahulu dengan gerakan 3G yaitu GUNA, GAGAS DAN GERAK. Gunakan koperasi dan produk UMKM, Gagasi pembentukan koperasi dan UMKM baru, gagasi komunitas sharing pengusaha UMKM dan Gerakkan pemuda lain untuk berkoperasi dan berUMKM, gerakkan pengembangan produk dan pemasaran UMKM, dan banyak hal yang bisa dilakukan dengan 3G. sebagai penutup aku mengajak semua untuk berslogan! “Koperasi Indonesia! Terpercaya, Terdepan, Terbaik!”
(Ohya, dari situ aku menyadari suatu hal, Ternyata dalam berbicara aku udah punya gaya yang menetap yaitu harus selalu punya data teori, data lapangan dan opini pribadi)

Tibalah di saat yang ditunggu-tunggu. Pengumuman Pemenang.
Nah, di acara pengumuman sudah hadir bapak wakil Wali Kota Medan, Bapak Kepala Dinas Koperasi dan UMKM kota Medan, para pengusaha UMKM kota Medan, teman-teman Duta Bahasa, Finalis Jaka Dara 2016 dan para pemenangnya dll.
Honestly, dalam hati pasti ada harapan untuk menang, tapi aku rada pesimis dapat gelar juara karena melihat pesaingku hebat-hebat. Tapi, kembali lagi aku menenangkan diriku dan meyakinkan diri bahwa aku sudah melakukan semuanya dengan baik, jauh lebih baik dibandingkan yang ku lakukan di Duta Bahasa.
Saat pengumuman, pertama kali dibacakan pemenang Wakil II pemenangnya adalah Sultan  (Putra) dan Kartini (Putri), lalu dibacakan pemenang Wakil I. Pemenangnya adalah Rizal (Putra) dan tak disangka namaku Yoshinta Lumbanbatu dibacakan sebagai pemenang Wakil I kategori putri. OMG, I’m so happy!. Dan sebagai Duta Utama yaitu Budi (Putra) dan Gina (Putri)

Akk, I’m so happy, I’ve got the predicate and I have a really good partner!
Ya, aku akan bekerja sama dengan gina dan tini untuk setahun kedepan sebagai pemenang Duta Koperasi, Aku senang bisa bekerja sama dengan mereka, Sedikit informasi, Gina adalah MC kondang di kota Medan dan Tini merupakan social worker yang aktif di komunitasnya. Ditambah lagi dengan adanya Rizal, manusia segudang prestasi dan Budi yang heboh serta bang Sultan yang mature banget.
Semoga kita bisa memberikan kontribusi positif ya guys, bukan hanya sekedar pakai samir predikat!


nb. Foto Nyusul ya, belum selesai di download soalnya.

Minggu, 06 November 2016

Tentang Kamu

Hai blog!
Rasanya senang sekali masih bisa mencoreti tubuh mu dengan cerita-cerita ku :D

Jadi, ceritanya aku lagi bahagia, karena akhirnya aku bisa menyelesaikan skripsi ku dan udah daftar wisuda. Nah, sebagai hadiah untuk diri sendiri, aku membeli novel dari penulis kesukaan ku “Tere Liye” yang judulnya “Tentang Kamu”. Ternyata, membaca novel ini juga membuat level bahagia ku naik dan juga aku bersyukut gitu baca novel ini. Rasanya, seperti sedang diingatkan untuk belajar tentang kesabaran, lapang dada dan penerimaan (entah kenapa, aku selalu menemukan novel yang tepat disaat yang tepat. Terharu :”) )

Nah, pertama aku mau cerita dulu, kenapa aku suka tulisan bang Tere?
Aku suka tulisan bang Tere karena aku selalu bisa belajar sesuatu dari tulisan-tulisannya. Jadi, tulisannya bang Tere itu selalu sarat akan makna kehidupan. Jadi, bisa belajar banyak dari tulisannya, tentang kesabaran, keberanian, kebaikan dan berbagai hal-hal positif untuk menghadapi hidup. Membaca semua hal ini melalui novel menurut aku rasanya lebih menyenangkan dibandingkan harus mendengarkan ceramah motivasi atau apalah-apalah, karena sajian seperti ini dari novel rasanya lebih ringan dan lebih mudah dipahami. Ditambah lagi karena tulisan Tere Liye memang ringan, mudah dipahami, bisa sekalian ngilmu juga dan latarnya berbeda-beda jadi nggak ngebosenin.

Baik, kembali ke novel Tentang Kamu.
Nah, novel ini bercerita tentang perjalanan seorang pengacara muda dalam merangkai kisah hidup seorang bernama Sri Ningsih (intinya gitu, aku ndak mau spoiler). Novelnya asyik, latarnya juga menarik mulai dari Sumbawa, Jakarta, London hingga Paris.

Nah, yang menarik bagiku dari novel ini adalah, aku nemu banyak quote bagus. Hehehe. Sekarang, aku mau share quotes dari novel Tentang Kamu disini. Ini diaaaaaaaaaaaaaaaaaa!

“…bagiku, janji adalah janji, setiap janji sesederhana apapun itu memiliki kehormatan.”

“Seperti santan, semakin tua jiwa pelautku semakin kental”

“Turuti apa yang dia (ibu) perintahkan tanpa membantah. Jangan mudah menangis, jangan suka mengeluh. Kamu adalah anak seorang pelaut tangguh. Bersabarlah dalam setiap perkara”

“… kesabaran bisa mengalahkan apapun”

“…jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru.”

“Nasihat-nasihat lama itu benar, cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita. Terima kasih. Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tetapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Karena dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian.”

“Apakah cinta memang begitu? Saat dia mulai menyemai bibit harapan, hanya untuk layu sebelum berkecambah? Atau dia saja yang berharap berlebihan?”

“…kenapa tidak kamu biarkan seperti air yang mengalir, Sri. Lihat sampai kemana ujung perjalanan perasaan kalian. Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negative menanggapinya.”

“Dia tidak perlu takut perasaan ini akan berbalik menyakitinya. Apapun akhir dari kisah ini, seharusnya dia bersyukur, karena telah diberikan kesempatan untuk merasakan sesuatu yang sejak dulu tidak diketahuinya : jatuh cinta.”

“Tidak baik anak gadis berlama-lama punya hubungan yang tidak jelas.”

“Karena bila bicara tentang penerimaan yang tulus, hanya yang bersangkutanlah yang tahu seberapa ikhlas dia telah berdamai dengan sesuatu.”

“Cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan menemukan kita.”

“Karena pada akhirnya, semua hal memang akan selesai, memiliki ujung kisah. Maka saat itu berakhir, aku tidak akan menangis sedih, aku akan tersenyum bahagia karena semua hal itu pernah terjadi.”

“Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang.”

Apa harta yang akan dibawa mati saat kita meninggal? Zaman menjawab pendek, “Tidak ada, Sir, selain apa-apa yang kita belanjakan untuk kebaikan. Sisanya akan ditinggalkan, bahkan diperebutkan.””

“…bagaimana agar kita bisa berdamai dengan begitu banyak kejadian menyakitkan? Bagaimana jika semua hal yang menyesakkan itu ibarat hujan deras di tengah lapangan, kita harus melewati lapangan menuju tempat berteduh di seberang, dan setiap tetes air hujan laksana setiap hal menyakitkan dalam hidup? Bagaimana agar Sri bisa tiba di tempat tujuan tanpa terkena satu tetes airnya? Sri sekarang tahu jawabannya. Yaitu justru dengan lompatlah ketengah hujan, biarkan seluruh tubuh kuyup. Menarilah bersama setiap tetesnya, tarian penerimaan, jangan dilawan, karena sia-sia saja, kita pasti basah.”

“…jika berkata jujur akan membuat empat orang jahat terbunuh mengenaskan, sedangkan berbohong akan membuatnya selamat, maka pilihan apa yang akan Anda ambil? Kamu tahu apa jawabnku, Lastri? Jawabanku adalah: aku bahkan bersedia memilih mati bersama dengan empat orang jahat itu demi menegakkan kebenaran.”



Dari quotes diatas, cukup jelas dong ya, kalau banyak sekali pelajaran berharga yang bisa dipelajari dari novel Tentang Kamu. Mulai dari kesabaran, kejujuran dan keberanian. Berminat membaca?

Dan tentunya, quotes diatas semacam ngena gitu ke aku. Quotes itu seakan mengingatkan aku untuk sabar dan memaafkan mantan :D. Nggak deng :P

Senin, 31 Oktober 2016

31 Oktober Tahun Ini

Entah kenapa selalu ada aja hal yang berhasil membuat aku galau. Emang dasar baperan dan melankolis kali yah, makanya ada aja yang mau di galauin. Ckckck

Nah, 31 Oktober kali ini sebenarnya membahagiakan, aku berhasil bangun pagi, lari pagi dengan bahagia dan akhirnya lembar pengesahan skripsi ku ditandatangani sama dosen. Sebenarnya membahagiakan, tapi kenapa galau?
Karena entah kenapa aku teringat dengan 31 Oktober tahun lalu.

31 Oktober tahun lalu masih penuh drama, 31 Oktober tahun lalu masih berusaha meraih sesuatu yang jelas-jelas gak pernah ditakdirkan untuk ku, 31 Oktober tahun lalu, KACAU.

31 Oktober tahun ini, terasa lebih baik. Walau masih ‘retak’ disana sini. Tapi paling nggak 31 Oktober tahun ini sudah belajar melepaskan, merelakan, sudah punya rencana masa depan, tapi belum ada pendamping masa depan :D

……..


31 Oktober tahun ini, saat sedang mengetikkan curhatan ini aku menyadari satu hal, ini bukan galau, hanya aja ini cara Tuhan untuk mengajarkan aku tentang BERSYUKUR.

Rabu, 26 Oktober 2016

Menunggu

Ketika kau jatuh cinta,
hal yang paling menyenangkan dan yang paling memuakkan adalah menunggu.

Menunggu namanya muncul di layar gawai mu,
Walau mungkin hanya sapaan selamat pagi,
namun berhasil membuat hari mu lebih bersemangat.

Menunggu dia datang menjemput,
Walau hanya untuk sekedar pergi menikmati es krim berdua.

Menunggu dia memberi kepastian.
Akankah kelak nama mu tertulis persis dibawah namanya,

dalam kertas yang disebut dengan “Kartu Keluarga”?

coret-coretan galau

Teruntuk kau, hujan
Berhentilah hujan
Matahari ingin bersinar
Matahari sudah rindu menyiramkan sinarnya
Berhentilah hujan
Biarkan matahari menyingkirkan kabut mu
(Medan, Agutus 2016)



Kau...
Kau sama seperti senja.
Indah..
Tapi hanya untuk sesaat.
(Medan, September 2016)



Kau jauh berbeda dari yang aku harapkan
tapi
Sama persis dengan apa yang aku perkirakan.
(Medan, Oktober 2016)



Aku dan Kau adalah pintu yang terbuka lebar.
Tapi kita tak pernah membiarkan seorang pun untuk masuk.
(Medan, Oktober 2016)


Jangan pernah pegang tangan ku,
hanya untuk kemudian kau pergi meninggalkan aku
Pada saat aku sedang menerka-nerka.
Apa makna dari pegangan tangan itu?

Medan, November 2016

Foto Dubas

Di postingan sebelumnya saya ada bilang kan yah mau mengunggah foto kegiatan Duta Bahasa. Nah ini dia! (lalu yang baca ngomong, ih sok penting kamu!)


Foto bareng bang Philip, Duta Bahasa 2015


Partner 3 hari, Restu Anugrah P


Disempat-sempatinlah yah untuk selfie


Hasil UKBI, Aku nomor urut 2 (NPP 14) yeayy..






no caption needed :D



Khairul Amri, doi yang nilai UKBI nya tertinggi.

USU Squad!

Zainal Arifin Saragih, Tampang polos tapi otaknya rada mesum. Sering ku gangguin, dia bebebnya semua kaum hawa :D

Selasa, 27 September 2016

Pemilihan Duta Bahasa Sumut 2016

 Hai.. saya mau cerita nih. Pengalaman baru, uyeee..

Nah, Tanggal 16 September lalu, saya iseng-iseng (atas dorongan si Vera) mengirimkan berkas pendaftaran untuk mengikuti pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara 2016 (Dubas Sumut 2016). Dan taraaaa.. tibalah saat pengumuman tanggal 19 September, saya tidak mendapatkan telepon atau sms dari pihak panitia dan legalah hati (demi apapun, saya tidak berharap lolos sebagai finalis, karena saya merasa saya tidak pantas jadi duta). Lalu, saat sedang duduk ngopi santai di Fakultas Kopi, tiba-tiba ada nomor asing yang menghubungi saya. Karena ngga tahu nomor siapa, saya abaikan saja. Tapi karena ditelepon berulang kali, akhirnya saya angkat dan ternyata dari panitia Duta Bahasa, dan mereka memberi tahu bahwa saya lolos sebagai Finalis Duta Bahasa Sumatera Utara 2016 dan besoknya, Rabu 21 September 2016 saya diundang untuk briefing di Balai Bahasa Sumatera Utara.

Perasaan pertama yang menghampiri saya saat mendengar pengumuman adalah “bingung”, kemudian saya berpikir, “panitianya sehat gak ya?” seorang Yoshinta jadi Finalis Duta. Apa sih yang bagus dari CV saya? (Sampai sekarang saya juga ngga tau jawabannya). Nah, demi menuntaskan apa yang telah saya mulai, akhirnya saya pun mulai mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan dubas tersebut.

Day 1
Tempat            : Balai Bahasa Sumatera Utara, Jl. Kolam No.7 Medan.
Dress code      : Bebas, Rapi
Agenda           : Briefing, pemilihan pasangan, pembagian samir (slempang)

Kegiatannya hanya briefing biasa, menjelaskan apa itu kegiatan pemilihan Duta Bahasa, Penjelasan run down kegiatan, pemilihan partner dan pembagian samir. Jadi, untuk 3 hari kedepan, saya dipasangkan dengan Mahasiswa Universitas Negeri Medan Jurusan Sastra Inggris bernama Restu Anugrah Pratomo. Anaknya baik, rada care, dan di hari perkenalan pertama aku sudah mencium adanya ambisi memenangkan kompetisi pada anak ini. Nah, sebagai partner yang baik, saya pastinya mendukung ambisi partner saya.

Day 2
Tempat            : Garuda Plaza Hotel Medan, Kasuari room
Dress Code     : Baju Batik dan Rok/Celana Hitam
Agenda           : Pembukaan, Pembekalan, Tes Kemampuan Bahasa Daerah dan Bahasa Asing,  Latihan Koreografi.

Kegiatan di hari kedua berjalan biasa aja. Pada pagi hari setelah pembukan, kami disuguhi dengan materi bahasa Indonesia dan pengenalan tentang duta Bahasa. Dari berbagai materi yang disajikan, saya sadar bahwa Bahasa Indonesia mulai terganggung eksistensinya oleh bahasa asing dan bahasa slang. Peran duta bahasa memang diperlukan, guna meledakkan kembali kecintaan terhadap Bahasa Indonesia di Bumi Pertiwi.
Nah, untuk tesnya kemampuan bahasa daerah dan bahasa asing, kami hanya disuruh untuk memperkenalkan diri menggunakan bahasa daerah dan menjawab sebuah pertanyaan dengan menggunakan bahasa asing. Tapi berhubung saya memang kurang percaya diri, tentu saja hasil tes saya kurang bagus. Seorang duta tentunya harus percaya diri dong ya, tapi itu yang menjadi kekurangan saya. Saya bahkan ragu dengan kemampuan diri saya. Setelah tes, kami dihidangkan sajian pengetahuan public speaking dan setelah itu ditutup dengan latihan koreografi.

Day 3
Tempat            : Garuda Plaza Hotel Medan, Kasuari room
Dress Code     : Kemeja formal dan Celana/Rok Hitam
Agenda           : UKBI, Uji Bakat, Wawancara Kepribadian dan Latihan Koreografi.

Pagi hari, pukul 08.30 kami langsung disuguhi UKBI.  UKBI ini sejenis TOEFL, bedanya TOEFL untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris, sedangkan UKBI untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia (untuk lebih jelas silahkan googling). Soal-soal yang di ujikan di UKBI menurut saya tidak tergolong sulit dan sebagai pengguna bahasa Indonesia aktif, kita semua pasti bisa menjawab soal-soal UKBI. Nah, untuk tes UKBI saya menduduki peringkat 2 dari seluruh peserta dengan skor UKBI 723, sementara untuk peringkat pertama diraih oleh Khairil Amri dengan skor 730.
Siangnya, kita melaksanakan Wawancara Kepribadian. Wawancaranya dilakukan dengan 3 pewawancara. Pertanyaannya beragam, mulai dari kesibukan saat ini, pertanyaan yang berhubungan dengan keilmuan yang sedang kita geluti, pertanyaan tentang organisasi yang diikuti dan banyak pertanyaan seputar diri kita sendiri.
Setelah wawancara kepribadian, kegiatan lanjut ke Uji bakat. Nah, kedua puluh finalis mulai deh unjuk kebolehan, ada yang menari, berpuisi, menjadi pewara, nyanyi, speech, sulap, dan lain-lain. Saya sendiri bernyanyi dengan membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Nah, uji bakat ini juga cukup menggelitik karena ……… (rahasia, ngga baik buka aib orang) :p
Dan, kegiatan hari ini ditutup dengan latihan koreografi. Menurut saya, kegiatan hari kedua adalah yang paling menyenangkan dari semuanya karena saya merasa lebih rileks dalam menjalani kegiatan di hari kedua.

Day 4
Tempat            : Garuda Plaza Hotel Medan, Garuda room
Dress Code     : Blazer dan rok hitam, kaos Duta Bahasa dan Pakaian Adat
Agenda           : Presentasi Proposal, Gladiresik, Malam Puncak.

Pada hari ketiga ini, kami mempresentasikan proposal yang telah di buat sebelumnya saat mendaftar. Proposal tersebut mengenai rancangan progam yang dibuat sehubungan dengan visi misi duta bahasa. Setelah presentasi telah ada 3 orang juri yang akan menilai proposal dan siap ‘memangsa’ dengan berbagai pertanyaan. Setelah presentasi, kegiatan dilanjutkan dengan gladiresik kegiatan malam puncak.

Malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara 2016
Pada malam puncak, seluruh finalis harus menggunakan pakaian adat suku tertentu dan saya menggunakan pakaian adat minang. Di malam puncak ini, kami menampilkan koreo yang sudah dipelajari secara marathon selama beberapa hari dan hasilnya lumayanlah.

Nah, di malam puncak ini juga diumumkan siapa yang menjadi duta utama, wakil 1, wakil 2, pemenang 4 dan pemenang favorit. Beruntungnya saya, saya tidak masuk menjadi kategori pemenang. Kenapa beruntung?

Nah, jadi seperti yang sudah saya ungkapkan diawal. Saya mengikuti kegiatan ini hanya iseng-iseng saja dan bahkan saya merasa diri saya tidak pantas menjadi seorang duta. Jika saya terpilih, rasanya pasti terlalu berat untuk menanggung beban gelar duta (sekalipun itu hanya pemenang favorit). Bagi saya gelar itu harus bisa dipertanggungjawabkan, segala sesuatunya harus bisa diimplementasikan dalam keseharian. Jika saya sampai terpilih,  saya tidak bisa membayangkan, di dunia nyata saya harus berbicara bebas logat dan harus berusaha meminimalisasi penggunakan kata-kata slang dalam keseharian. Membayangkannya saja saya sudah merasa kesulitan. Selain itu, saya juga harus berusaha untuk belajar lebih banyak tentang bahasa Indonesia. Padahal, selama seleksi saya sudah merasa bahwa pengetahuan saya tentang bahasa Indonesia hanya secuil, pengetahuan saya belum pantas untuk menjadikan saya seorang duta. Intinya, saya merasa tidak bisa bertanggung jawab dengan gelar ini jika saya terpilih. Oleh karena itu, saya tidak memiliki intensi untuk menang, tidak berusaha untuk menang dan merasa lega saat saya tidak menang.

Tapi, yang menarik bagi diri saya sendiri saat pemilihan Duta Bahasa ini adalah mengenai bagaimana saya berusaha dan belajar, menantang diri sendiri untuk melakukan hal yang saya sendiri ogah  lakukan tapi ternyata bisa saya lakukan. Ah.. Hidup memang selalu punya cara romantis ya untuk membuat kita belajar. #MulaiNgawur

*fotonya nyusul ya gaesss


Senin, 19 September 2016

Kalau bisa ku putar waktu



Kalau bisa ku putar waktu
Aku ingin kembali ke masa aku belum mengenal mu

Kalau bisa ku putar waktu
Aku tak akan jatuh kepada mu
Supaya ku tak pernah merasakan sesak di dada


Tapi, tak bisa ku putar waktu
Ku hanya bisa berpura-pura
Aku tak mengenalmu.