Minggu, 06 November 2016

Tentang Kamu

Hai blog!
Rasanya senang sekali masih bisa mencoreti tubuh mu dengan cerita-cerita ku :D

Jadi, ceritanya aku lagi bahagia, karena akhirnya aku bisa menyelesaikan skripsi ku dan udah daftar wisuda. Nah, sebagai hadiah untuk diri sendiri, aku membeli novel dari penulis kesukaan ku “Tere Liye” yang judulnya “Tentang Kamu”. Ternyata, membaca novel ini juga membuat level bahagia ku naik dan juga aku bersyukut gitu baca novel ini. Rasanya, seperti sedang diingatkan untuk belajar tentang kesabaran, lapang dada dan penerimaan (entah kenapa, aku selalu menemukan novel yang tepat disaat yang tepat. Terharu :”) )

Nah, pertama aku mau cerita dulu, kenapa aku suka tulisan bang Tere?
Aku suka tulisan bang Tere karena aku selalu bisa belajar sesuatu dari tulisan-tulisannya. Jadi, tulisannya bang Tere itu selalu sarat akan makna kehidupan. Jadi, bisa belajar banyak dari tulisannya, tentang kesabaran, keberanian, kebaikan dan berbagai hal-hal positif untuk menghadapi hidup. Membaca semua hal ini melalui novel menurut aku rasanya lebih menyenangkan dibandingkan harus mendengarkan ceramah motivasi atau apalah-apalah, karena sajian seperti ini dari novel rasanya lebih ringan dan lebih mudah dipahami. Ditambah lagi karena tulisan Tere Liye memang ringan, mudah dipahami, bisa sekalian ngilmu juga dan latarnya berbeda-beda jadi nggak ngebosenin.

Baik, kembali ke novel Tentang Kamu.
Nah, novel ini bercerita tentang perjalanan seorang pengacara muda dalam merangkai kisah hidup seorang bernama Sri Ningsih (intinya gitu, aku ndak mau spoiler). Novelnya asyik, latarnya juga menarik mulai dari Sumbawa, Jakarta, London hingga Paris.

Nah, yang menarik bagiku dari novel ini adalah, aku nemu banyak quote bagus. Hehehe. Sekarang, aku mau share quotes dari novel Tentang Kamu disini. Ini diaaaaaaaaaaaaaaaaaa!

“…bagiku, janji adalah janji, setiap janji sesederhana apapun itu memiliki kehormatan.”

“Seperti santan, semakin tua jiwa pelautku semakin kental”

“Turuti apa yang dia (ibu) perintahkan tanpa membantah. Jangan mudah menangis, jangan suka mengeluh. Kamu adalah anak seorang pelaut tangguh. Bersabarlah dalam setiap perkara”

“… kesabaran bisa mengalahkan apapun”

“…jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru.”

“Nasihat-nasihat lama itu benar, cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita. Terima kasih. Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tetapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Karena dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian.”

“Apakah cinta memang begitu? Saat dia mulai menyemai bibit harapan, hanya untuk layu sebelum berkecambah? Atau dia saja yang berharap berlebihan?”

“…kenapa tidak kamu biarkan seperti air yang mengalir, Sri. Lihat sampai kemana ujung perjalanan perasaan kalian. Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negative menanggapinya.”

“Dia tidak perlu takut perasaan ini akan berbalik menyakitinya. Apapun akhir dari kisah ini, seharusnya dia bersyukur, karena telah diberikan kesempatan untuk merasakan sesuatu yang sejak dulu tidak diketahuinya : jatuh cinta.”

“Tidak baik anak gadis berlama-lama punya hubungan yang tidak jelas.”

“Karena bila bicara tentang penerimaan yang tulus, hanya yang bersangkutanlah yang tahu seberapa ikhlas dia telah berdamai dengan sesuatu.”

“Cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan menemukan kita.”

“Karena pada akhirnya, semua hal memang akan selesai, memiliki ujung kisah. Maka saat itu berakhir, aku tidak akan menangis sedih, aku akan tersenyum bahagia karena semua hal itu pernah terjadi.”

“Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang.”

Apa harta yang akan dibawa mati saat kita meninggal? Zaman menjawab pendek, “Tidak ada, Sir, selain apa-apa yang kita belanjakan untuk kebaikan. Sisanya akan ditinggalkan, bahkan diperebutkan.””

“…bagaimana agar kita bisa berdamai dengan begitu banyak kejadian menyakitkan? Bagaimana jika semua hal yang menyesakkan itu ibarat hujan deras di tengah lapangan, kita harus melewati lapangan menuju tempat berteduh di seberang, dan setiap tetes air hujan laksana setiap hal menyakitkan dalam hidup? Bagaimana agar Sri bisa tiba di tempat tujuan tanpa terkena satu tetes airnya? Sri sekarang tahu jawabannya. Yaitu justru dengan lompatlah ketengah hujan, biarkan seluruh tubuh kuyup. Menarilah bersama setiap tetesnya, tarian penerimaan, jangan dilawan, karena sia-sia saja, kita pasti basah.”

“…jika berkata jujur akan membuat empat orang jahat terbunuh mengenaskan, sedangkan berbohong akan membuatnya selamat, maka pilihan apa yang akan Anda ambil? Kamu tahu apa jawabnku, Lastri? Jawabanku adalah: aku bahkan bersedia memilih mati bersama dengan empat orang jahat itu demi menegakkan kebenaran.”



Dari quotes diatas, cukup jelas dong ya, kalau banyak sekali pelajaran berharga yang bisa dipelajari dari novel Tentang Kamu. Mulai dari kesabaran, kejujuran dan keberanian. Berminat membaca?

Dan tentunya, quotes diatas semacam ngena gitu ke aku. Quotes itu seakan mengingatkan aku untuk sabar dan memaafkan mantan :D. Nggak deng :P

1 komentar: