Jumat, 03 Juni 2016

Waiting Faithfully

 

“Most people never realize that loneliness is a gift from God. Not only can it draw us closer to Jesus, it can teach us to cherish a long-awaited marriage relationship all the more.”
― Eric Ludy, When God Writes Your Love Story
(Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa kesendirian adalah hadian dari Tuhan. Tidak hanya bisa mendekatkan kita kepada Yesus, kesendirian dapat mengajarkan kita untuk menghargai pernikhan yang ditunggu-tunggu oleh semuanya – Eric Ludy, When God Writes Your Love Story)

 ***

Kebanyakan orang yang menginjak usia remaja hingga dewasa awal pasti sudah pernah menjalani suatu hubungan dengan lawan jenis dan kita semua pasti sudah tidak asing dengan aroma menjijikkan yang menyeruak dari suatu hubungan yang membusuk.

Pada masa pencarian, setiap orang pasti ngga asing lagilah dengan yang namanya patah hati. Yaps, banyak dari kita yang tahu bagaimana cara memulai hubungan tapi ngga tau gimana cara mempertahankannya, atau lebih tepatnya banyak dari kita yang tahu bahwa tidak seharusnya memulai suatu hubungan namun tetap memulainya dan kemudian sadar bahwa hubungan tersebut tidak bisa dipertahankan karena seharusnya tidak dimulai.

Siapa sih didunia ini yang dengan sukarela mau merasakan getirnya patah hati? pastinya ngga ada. Tapi mau ngga mau memang patah hati harus dirasakan ketika bertemu orang yang salah alias bukan jodoh. Lantas, bagaimana cara menghadapinya? Saya sendiri kurang tahu dan masih kurang pengalaman. terus disini mau nulis apaan? (Jadi, saya lagi ngga bisa tidur dan memutuskan melanjutkan baca buku When God Writes Your Love Story dan menemukan quote yang bagus dan terpikir aja buat nulis entah apa gitu.)

Dari pengalaman teman-teman dan dari buku yang saya baca, saya belajar mengenai cara-cara orang untuk lepas dari patah hati dan menghilangkan kesepian karena kesendirian. Ada beberapa cara:
    
      1. Segera Cari Pengganti
 
Ini yang paling sering digunakan dan menurut saya ini yang paling murahan. Ya, banyak orang yang bilang harus move on. Ya, kita memang harus move, masaan sih stuck disitu-situ aja. Perhatikan sekali lagi, saya pakai kata segera yang berarti diusahakan secepatnya. hello, kok kesannya mudah banget ya?. Karena saya memandang hubungan adalah suatu yang berharga dan sakral maka bagi saya segera cari pengganti merupakan cara yang paling murahan. segera mencari pengganti bisa berarti bahwa yang baru adalah pelarian dari yang lama. Tapi gini sih, kenapa harus segera? sudahkah introspeksi dari kegagalan sebelumnya? sudahkan mengintrospeksi diri sendiri, apa sudah pantas menjalani suatu hubungan? atau sebenarnya hanya bergantung dengan adanya hubungan. Menurut saya segera mencari pengganti bukan cara yang baik untuk mengobati patah hati dan jelas bukan cara yang baik untuk memulai suatu hubungan yang baik.

2. ‘Let’s Time Heals’
Ini cara paling klasik. Biarkan waktu yang menyembuhkan!, ada syaratnya, kau harus merelakan dirimu disembuhkan dan tentu saja kau tetap harus berusaha. Jangan hanya membiarkan waktu menyembuhkan, kalau masih sering kena paparan dari mantan pacar busuk mu itu, yakinlah waktu pun tak kuasa menyembuhkan mu. Inti dari cara ini adalah menyibukkan diri dan membiarkan luka itu sembuh seiring berjalannya waktu. Tapi, bagi yang tidak banyak kesibukan, cara ini pasti ngga bakal efektif. Utamanya buat anak zaman sekarang yang sibuknya hanya di sosial media, kesibukan tersibuk yang bisa dikerjakan hanya stalk medsos mantan. Yakin waktu bisa menyembuhkan kalau begitu?

3.  Waiting Faithfully
Menunggu hingga menemukan yang tepat. Menurut saya ini merupakan cara yang terbaik. Perempuan menunggu hingga dia didatangi oleh orang yang tepat dan laki-laki menunggu hingga Tuhan menunjukkan seorang perempuan adalah orang yang tepat baginya. Dengan cara ini tentunya kita bakal terhindari dari aroma busuk dari kisah cinta murahan dan patah hati.  Saya belum mempelajari secara mendalam sih mengenai cara ini, tapi saya yakin bahwa cara ini merupakan cara yang terbaik. Inti dari cara ini adalah, menunggu dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menunjukkan yang terbaik. Biarkan Tuhan yang menuliskan kisah cintamu, syaratnya hanya satu. Berikan pena kisah cinta mu kepada Tuhan dan biarkan Tuhan mulai menuliskan kisah mu.

Cara ini berbeda dengan cara sebelumnya. Disini ada keterlibatan Tuhan dan dalam cara ini dikatakan bahwa kita itu harus waiting, but, it doesn’t mean you don’t do anything. Menunggu yang dimaksud bukan berarti tidak melakukan apa-apa. waiting faithfully, waiting in God. Dalam cara ini, kau harus semakin dekat Tuhan.

Cara ini memang membuat kita menunggu dan rela sendiri  sebenarnya selalu ada Tuhan yang bersama kita), tapi lihat, menunggu tentu akan membuat kita lebih dekat dengan Tuhan. Menunggu juga membuat kita mau tidak mau mempersiapkan diri untuk bertemu dengan seseorang yang ditakdirkan Tuhan dan tentunya dengan menunggu dalam kesendirian ini akan membantu kita untuk belajar menghargai suatu hubungan (re.pernikahan). Menunggu bukan sembarang menunggu dan sendiri bukan sembarang sendiri. Sendiri dan menunggu yang dimaksud adalah menunggu dan sendiri yang ada didalam Tuhan. Kau menunggu dengan iman bahwa Tuhan sedang menuliskan kisah terbaik untukmu.

***

Zaman mungkin telah membuat banyak orang tidak mau sendiri. Bully terhadap kaum jomblo/single, tuntutan pergaulan dan bahkan birahi yang tidak bisa ditahan membuat orang memulai suatu hubungan.

Saya mau sharing sedikit, kisah teman saya yang menggunakan metode ‘segera cari pengganti’.
Dia pernah gagal dalam menjalani suatu hubungan, karena hubungan tersebut memang tidak sepantasnya dimulai. Segala sesuatu yang tidak dijalani bersama dengan Tuhan pasti akan berakhir buruk. Terbukti, hubungannya berakhir mengenaskan.

Untuk menghilangkan kesepian pasca patah hati ia pun segera berusaha mencari pengganti dan memulai hubungan baru.  Tapi apa yang terjadi, hubungan yang dia mulai kembali gagal dan hanya menyisakan patah hati dan trauma pada pasangan barunya dan rasa bersalah pada dirinya sendiri. Setelah itu, ia kembali menggunakan cara yang sama. Ketika saya menanyakan alasannya, ia menjawab bahwa ia tidak ingin stuck dan ia yakin bahwa hubungan ini akan berhasil sehingga ia tanpa rasa malu dan ragu memperkanalkan pasangan barunya pada keluarganya.

Untuk hubungannya yang baru, saya belum tahu bagaimana endingnya. Namun, untuk hubungan yang sebelumnya, terbukti bahwa metode ‘segera cari pengganti’ bukanlah cara yang baik. Metode ini mengantarkan pada suatu hubungan prematur yang hanya didasari oleh perasaan tidak ingin kesepian.

Pernah saya ngobrol dengan teman saya itu dan dia menceritakan bahwa dia dituntut oleh ibundanya untuk menikah diusia muda. Bagi saya, seharunya tuntutan ini tidak menjadi prioritas yang membuat kita segera menemukan pasangan, namun seharusnya tuntutan itu menjadikan kita semakin mendekatkan diri pada Dia dan menunggu Dia menunjukkan bahwa adalah seseorang yang tepat yang telah dihadirkannya didekat kita.

Yang masih persoalan yang belum bisa saya jawab adalah tentang waktu. Apakah menunggu yang dimaksud harus dengan waktu yang lama? saya tidak bisa jawab. Tapi yang jelas, saya yakin proses yang ideal itu bukan seperti membeli kacang goreng, kaya yang dilakukan oleh teman saya.

Tantangan Kepada Diri Sendiri : Maukah kamu memberikan pena mu kepada Dia dan membiarkan Dia menuliskan kisah cinta mu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar