Rabu, 18 September 2013

BAB II : PENDEKATAN EMPAT P DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS


A.  Makna dari Pengembangan Kreativitas
Sebagai pribadi, maupun sebagai kelompok asatu suatu bangsa, kita harus mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif, agar kita dapat “survive” dan tidak hanyut atau tenggelam dalam persaingan antar bangsa dan Negara. Mengapa kreatifitas begitu bermaksan dalam hidup?
·         Karena dengan berkreasi orang dapat mengaktualisasikan dirinya dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow, 1967). Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenihnya.
·         Kreatifitas sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan suautu bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan.
·         Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu, kepuasan ini bahkan lebih dari pada keuntungan material semata-mata.
·         Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan  masyarakat dab Negara bergantung pada sumbangan kreatif.
B.  Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas
1.  Teori tentang pembentukan pribadi kreatif
a.    Teori Psikoanalisis
Pada umumnya teori psikoanalisis melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah yang biasanya dimulai di masa kanak-kanak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapai dengan memungkinkan gagasan – gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
·         Teori Freud
Menurut beberapa pakar psikologi kemampuan kreatif merupakan cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud menjelaskan proses kreatif sebagai mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan  atau yang tidak dapat diterima. Freud percaya, bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru menjadi penyebab utama dari kreatifitas.
·         Teori Kris
Ernest Kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regrei juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Orang-orang kreatif adalah mereka yang mampu memanggil bahan-bahan dari alam pikiran tidak sadar. Mereka dapat mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan.
·         Teori Jung
Jung percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peran yang amat penting dalam kreatifitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Disamping itu, ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia tersimpan disana. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkaan kelanjutan eksistensi manusia.
b.    Teori Humanistik
Teori humanistic melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.
·         Teori Maslow
Menurut Maslow manusia memiliki naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini berurut mulai dari kebutuhan primitive hingga kebutuhan tingkat tinggi. Kebutuhan –kebutuhan ini harus terpenuhi agar individu dapat mewujudkan dirinya.
·         Teori Rogers
3 kondiri yang kreatif menurut Rogers:
o   Keterbukaan terhadap pengalaman
o   Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang
o   Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep – konsep.
Aliran humanistic melihat kreativitas sebagai lebih sadar, kognitif dan intensional dari pada teori psikoannalisis. Konsep humanistic adalah bahwa krestivitas dilahirkan karena dorongan untuk mencapai kemungkinan-kemungkinan yang tertinggi dalam hidup dan bukan sebagai pertahanan terhadap neurotic.
c.    Ciri-ciri kepribadian kreatif
ü  Selalu ingin tahu
ü  Memiliki minat yang luas
ü  Menyukai kegiatan kreatif
ü  Mandiri dan percaya diri
ü  Berani mengambil perhitungan (dengan perhitungan)
ü  Tidak terlalu menghiraukan ejekan dari orang lain
ü  Tidak takut salah dan berani mengemukakan pendapat walaupun banyak yang tidak setuju
ü  Berani untuk berbeda, menonjol, membuat kejutan atau menyimpang dari tradisi
ü  Tidak cepat putus asa
ü  Terorganisasi dalam bertindak karena didahului oleh perencanaan yang matang
ü  Energy, spontanitas, dan kepetualangan yang luar biasa
ü  Dapat melihat masalah dari berbagai perspektif
ü  Tertarik kepada hal rumit dan misterius
ü  Minat seni dan keindahan lebih kuat dari rata-rata
2.  Teori-teori tentang “Press”
a.    Motivasi untuk kreatif
Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan dirinyaa; dorongan untuk brkembang dan menjadi matang, dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang. Dorongan yang ada dalam setiap orang disbut dorongan internal dan membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan.
b.    Kondisi Eksternal yang Meendorong Perilaku Kreatif
ü  Keamanan Psikologis
Ini dapat terbentuk dengan 3 proses yang saling berhubungan :
1.     Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya
2.    Mengusahakan suasana yang didalamnya evaluasi eksternal tidak ada
3.    Memberikan pengertian secara empatis
ü  Kebebasan Psikologis
Jika orang tua atau guru mengijinkan atau member kesempatan pada anak untuk bebas mengeskpresikan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya, permissiveness ini memberikan pada anak kebebasan dalam berpikir atau merasa sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya. Mengekpresikan dalam tindakan konkret perasaan-perasaannya.

3.  Teori tentang Proses kreatif
a.    Teori Wallas
Dalam teori wallas dikatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap:
1.     Persiapan yaitu untuk mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir, mencari jawaban dan bertanya kepada banyak orang.
2.    Inkubasi. Tahap ini adalah untuk sementara melepaskan diri dari masalah tersebut (mengeramnya)
3.    Iluminasi adalah tahap timbulnya “insight” atau “Aha-Erlebnis” ataupun inspirasi.
4.    Verifikasi atau evaluasi yang mana ide tersebut harus diuji kedalam realitas.
b.    Teori tentang Belahan Otak Kanan dan Kiri
Dihipotesiskan bahwa belahan otak kanan terutama berkaitan dengan fungsi-fungsi kreatif, sehingga terhadi “dichotomania” , membagi-bagi fungsi mental menjadi otak kanan dan otak kiri. Akan tetapi teori ini masih membutuhkan pengkajian lebih lanjut.
4.  Teori tentang Produk kreatif
Pada pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang menunjang untuk bersibuk diri secara kreatif makan diprediksikan bahwa produk kreatifnya akan muncul. Pribadi + Press = Produk
a.    Hukum Paten dalam Penilaian Produk Penemuan
Hukum paten AS mempertimbangkan unsure-unsur berikut dalam memberikan hak paten kepada investor, yaitu :
1.     Kegiatan intelektual yang bermutu mendahului penemuan/rekaan
2.    Gagasannya jelas dalam mengatasi masalah/kesulitan khusus
3.    Jumlah eksperimentasi yang dilakukan sebelum mencapai produk baru dianggap penting
4.    Sejauh mana telah mengalami kegagalam
5.    Produk harus berguna dan merupakan kemajuan
6.    Produk terutama dinilai kreatif jika ada orang-orang dalam bidang kegiatan tersebut sebelumnya menunjukkan keragu-raguan tentang kemungkinan penemuan yang baru
7.    Produk harus memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi.
b.    Model dari Besemer dan Treffinger
Basemer dan Treffinger menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu :
Kebaruan, yaitu sejauh mana produk itu baru, orisinil dan menimbulkan kejutan
Pemecahan, yaitu menyangkut derajat sejauhmana produk itu memenuhi kebutuhan dari situasi bermasalah.
Elaborasi dan sintesis, merujuk pada derajat/sejauhmana produk itu menggabung unsure-unsur yang tidak sama /serupa menjadi keseluruhan yang canggih dan koheren. Criteria penilaiannya : organis, elegan, kompleks, dapat dipahami dan keterampilan.
c.    Model Penilaian Kreativitas dalam mengarang
Kelancara, kelenturan, keaslian dan kerincian (elaborasi) menjadi criteria penilaian dalam mengarang.

C.  Strategi 4P dalam Pengembangan Kreativitas
1.     Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan individu tersebut.  
2.    Pendorong
Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorangan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri untung menghasilkan sesuatu.
3.    Proses
Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif dengan membantu sarana prasarana yang diperlukan.
4.    Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauhmana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar