A. Makna dari Pengembangan Kreativitas
Sebagai
pribadi, maupun sebagai kelompok asatu suatu bangsa, kita harus mampu
memikirkan, membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara
kreatif, agar kita dapat “survive”
dan tidak hanyut atau tenggelam dalam persaingan antar bangsa dan Negara. Mengapa
kreatifitas begitu bermaksan dalam hidup?
·
Karena dengan berkreasi orang dapat
mengaktualisasikan dirinya dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada
tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow, 1967). Kreativitas merupakan
manifestasi dari individu yang berfungsi sepenihnya.
·
Kreatifitas sebagai kemampuan untuk
melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah,
merupakan suautu bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat
perhatian dalam pendidikan.
·
Bersibuk diri secara kreatif tidak
hanya bermanfaat tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu, kepuasan ini
bahkan lebih dari pada keuntungan material semata-mata.
·
Kreativitaslah yang memungkinkan
manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini kesejahteraan
dan kejayaan masyarakat dab Negara bergantung
pada sumbangan kreatif.
B. Teori Empat P yang Melandasi
Pengembangan Kreativitas
1. Teori tentang pembentukan pribadi
kreatif
a. Teori
Psikoanalisis
Pada umumnya teori psikoanalisis melihat kreativitas sebagai
hasil mengatasi suatu masalah yang biasanya dimulai di masa kanak-kanak. Pribadi
kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis,
yang dihadapai dengan memungkinkan gagasan – gagasan yang disadari dan yang
tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
·
Teori Freud
Menurut beberapa pakar psikologi kemampuan kreatif merupakan
cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund
Freud menjelaskan proses kreatif sebagai mekanisme pertahanan, yang merupakan
upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak
menyenangkan atau yang tidak dapat
diterima. Freud percaya, bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan
menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru menjadi penyebab utama
dari kreatifitas.
·
Teori Kris
Ernest Kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regrei
juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Orang-orang kreatif adalah mereka
yang mampu memanggil bahan-bahan dari alam pikiran tidak sadar. Mereka dapat
mempertahankan sikap bermain dengan masalah-masalah serius dalam kehidupan.
·
Teori Jung
Jung percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peran yang amat
penting dalam kreatifitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari
dibentuk oleh masa lalu pribadi. Disamping itu, ingatan kabur dari
pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia tersimpan disana. Dari ketidaksadaran
kolektif ini timbul penemuan, teori seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah
yang menyebabkaan kelanjutan eksistensi manusia.
b. Teori
Humanistik
Teori humanistic melihat kreativitas sebagai hasil dari
kesehatan psikologis tingkat tinggi.
·
Teori Maslow
Menurut Maslow manusia memiliki naluri dasar yang menjadi
nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini berurut mulai dari kebutuhan primitive hingga
kebutuhan tingkat tinggi. Kebutuhan –kebutuhan ini harus terpenuhi agar
individu dapat mewujudkan dirinya.
·
Teori Rogers
3 kondiri yang kreatif menurut Rogers:
o
Keterbukaan terhadap pengalaman
o
Kemampuan untuk menilai situasi sesuai
dengan patokan pribadi seseorang
o
Kemampuan untuk bereksperimen, untuk
bermain dengan konsep – konsep.
Aliran humanistic melihat kreativitas sebagai lebih sadar,
kognitif dan intensional dari pada teori psikoannalisis. Konsep humanistic adalah
bahwa krestivitas dilahirkan karena dorongan untuk mencapai
kemungkinan-kemungkinan yang tertinggi dalam hidup dan bukan sebagai pertahanan
terhadap neurotic.
c. Ciri-ciri
kepribadian kreatif
ü
Selalu ingin tahu
ü
Memiliki minat yang luas
ü
Menyukai kegiatan kreatif
ü
Mandiri dan percaya diri
ü
Berani mengambil perhitungan (dengan
perhitungan)
ü
Tidak terlalu menghiraukan ejekan dari
orang lain
ü
Tidak takut salah dan berani
mengemukakan pendapat walaupun banyak yang tidak setuju
ü
Berani untuk berbeda, menonjol, membuat
kejutan atau menyimpang dari tradisi
ü
Tidak cepat putus asa
ü
Terorganisasi dalam bertindak karena
didahului oleh perencanaan yang matang
ü
Energy, spontanitas, dan kepetualangan
yang luar biasa
ü
Dapat melihat masalah dari berbagai
perspektif
ü
Tertarik kepada hal rumit dan misterius
ü
Minat seni dan keindahan lebih kuat
dari rata-rata
2. Teori-teori tentang “Press”
a. Motivasi
untuk kreatif
Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan
potensinya, untuk mewujudkan dirinyaa; dorongan untuk brkembang dan menjadi
matang, dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas
seseorang. Dorongan yang ada dalam setiap orang disbut dorongan internal dan
membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan.
b. Kondisi
Eksternal yang Meendorong Perilaku Kreatif
ü
Keamanan Psikologis
Ini dapat terbentuk dengan 3 proses
yang saling berhubungan :
1. Menerima
individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya
2. Mengusahakan
suasana yang didalamnya evaluasi eksternal tidak ada
3. Memberikan
pengertian secara empatis
ü
Kebebasan Psikologis
Jika orang tua atau guru mengijinkan atau member kesempatan
pada anak untuk bebas mengeskpresikan secara simbolis pikiran-pikiran atau
perasaan-perasaannya, permissiveness
ini memberikan pada anak kebebasan dalam berpikir atau merasa sesuai dengan apa
yang ada dalam dirinya. Mengekpresikan dalam tindakan konkret
perasaan-perasaannya.
3. Teori tentang Proses kreatif
a. Teori
Wallas
Dalam teori wallas dikatakan bahwa proses kreatif meliputi 4
tahap:
1. Persiapan
yaitu untuk mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar
berpikir, mencari jawaban dan bertanya kepada banyak orang.
2. Inkubasi.
Tahap ini adalah untuk sementara melepaskan diri dari masalah tersebut
(mengeramnya)
3. Iluminasi
adalah tahap timbulnya “insight” atau
“Aha-Erlebnis” ataupun inspirasi.
4. Verifikasi
atau evaluasi yang mana ide tersebut harus diuji kedalam realitas.
b. Teori
tentang Belahan Otak Kanan dan Kiri
Dihipotesiskan bahwa belahan otak kanan terutama berkaitan
dengan fungsi-fungsi kreatif, sehingga terhadi “dichotomania” , membagi-bagi fungsi mental menjadi otak kanan dan
otak kiri. Akan tetapi teori ini masih membutuhkan pengkajian lebih lanjut.
4. Teori tentang Produk kreatif
Pada
pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang menunjang
untuk bersibuk diri secara kreatif makan diprediksikan bahwa produk kreatifnya
akan muncul. Pribadi + Press = Produk
a. Hukum
Paten dalam Penilaian Produk Penemuan
Hukum paten AS mempertimbangkan unsure-unsur berikut dalam
memberikan hak paten kepada investor, yaitu :
1. Kegiatan
intelektual yang bermutu mendahului penemuan/rekaan
2. Gagasannya
jelas dalam mengatasi masalah/kesulitan khusus
3. Jumlah
eksperimentasi yang dilakukan sebelum mencapai produk baru dianggap penting
4. Sejauh
mana telah mengalami kegagalam
5. Produk
harus berguna dan merupakan kemajuan
6. Produk
terutama dinilai kreatif jika ada orang-orang dalam bidang kegiatan tersebut
sebelumnya menunjukkan keragu-raguan tentang kemungkinan penemuan yang baru
7. Produk
harus memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi.
b. Model
dari Besemer dan Treffinger
Basemer
dan Treffinger menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga
kategori, yaitu :
Kebaruan,
yaitu sejauh mana produk itu baru, orisinil dan menimbulkan kejutan
Pemecahan,
yaitu menyangkut derajat sejauhmana produk itu memenuhi kebutuhan dari situasi
bermasalah.
Elaborasi dan sintesis,
merujuk pada derajat/sejauhmana produk itu menggabung unsure-unsur yang tidak
sama /serupa menjadi keseluruhan yang canggih dan koheren. Criteria penilaiannya
: organis, elegan, kompleks, dapat dipahami dan keterampilan.
c. Model
Penilaian Kreativitas dalam mengarang
Kelancara, kelenturan, keaslian dan kerincian (elaborasi)
menjadi criteria penilaian dalam mengarang.
C. Strategi 4P dalam Pengembangan
Kreativitas
1. Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi)
dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif
ialah yang mencerminkan individu tersebut.
2. Pendorong
Bakat kreatif siswa akan terwujud jika
ada dorangan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat
dalam dirinya sendiri untung menghasilkan sesuatu.
3. Proses
Untuk mengembangkan kreativitas, anak
perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya
dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif dengan
membantu sarana prasarana yang diperlukan.
4. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang
menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi
lingkungan, yaitu sejauhmana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan
dirinya dalam proses kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar