Rabu, 10 April 2013

MOTIVASI

     Kita semua pasti pernah mendengar, mebaca atau pun menonton kisah Laskar Pelangi. Sebuah Mahakarya dari Andrea Hirarta. Dalam Novel dikisahkan tentang 11 orang anak yang berasal dari keluarga marjinal yang bersekolah di SD Muhammadiyah Belitong dengan 2 orang guru, yaitu Bu Mus dan Pak Harfan. Sekolah tersebut tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain disekitarnya. Namun, ada hal-hal yang luar biasa terjadi disekolah ini, salah satunya adalah ketika Lintang, Ikal dan Sahara mampu menjadi juara dalam lomba cerdas cermat mengalahkan SD PN dan SD negeri disekitarnya. Siapa yang menyangka hal itu dapat terjadi?

     Jika kita membaca novelnya dan menonton filmnya, kita pasti tahu mengapa hal itu dapat terjadi. Bu Mus dan Pak Harfan memiliki satu rahasia kecil dalam mendidik muridnya. Menurut saya dalam Novel dan Film tampak bahwa rahasia kecil Bu Mus dan Pak Harfan adalah 'motivasi' yang diberikan kepada Ikal dan ke-11 temannya untuk tetap semangat belajar dan mereka dididik untuk menjadi manusia yang berakhlak. Dari kisah ini tampak, bagaimana motivasi mampu untuk mengubah dan menyemangati murid.

Nah, apakah yang dimaksud dengan motivasi itu? bagaimana motivasi tersebut mampu mengubah seseorang?
     Menurut Santrock dalam bukunya, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama .(2011:510) Seperti ke-10 Laskar pelangi, mereka memiliki ciri penuh energi, terarah dan bertahan lama. Bisa kita bayangkan bagaimana selama 6 tahun mereka bertahan di SD Muhammadiya Belitong dengan keadaan yang rapuh dan menyedihkan, selalu bersemangat untuk belajar dan pada akhirnya mereka dapat menjadi juara lomba cerdas cermat. Jadi, jika murid menghadapi tantangan, ia akan terus berjuang dan berusaha jika ia punya motivasi yang besar.
     Dalam psikologi, terdapat 4 perspektif yang menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda :
   
   



1. Behavioral
     Pada perspektif ini, terdapat penekanan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai penentu motivasi murid. Insentif adalah kejadian ataupun stimuli positif maupun negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung penggunaan Insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran dan mengarahkan perhatian peda perilaku yang tepat dan menajuhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer dkk.,2000)

Dalam Film Laskar Pelangi, insentif bisa kita lihat melalui pujian yang diberikan oleh guru kepada laskar Pelangi dan pemberian izin kepada Laskar pelangi untuk melakukan sesuatu yang spesial seperti penampilan mereka pada lomba 17 agustus-an.

2. Humanistis
       Dalam teori humanistis yang ditekankan adalah kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain). Para ahli Humanistis percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi yang berasal dari masing-masing individu yang dimiliki individu sepanjang waktu.

Jika dilihat kedalam film laskar pelangi, teori ini tampak dari sifat Lintang, yang ditengah kesulitannya tetap bersemangat untuk bersekolah, walau harus menempuh jarak yang sangat jauh dan penuh rintangan.

Perspektif ini berkaitan dengan hierarki kebutuhan Maslow, yang menyatakan bahwa kebutuhan dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan itu mencakup kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, harga diri dan aktualisasi diri (urutan terendah s.d tertinggi). Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan ini. Misalnya, Lintang yang masih sangat kecil mampu mecapai kebutuhan harga diri walaupun saya menilai bahwa kebutuhan cinta dan rasa memiliki belum terpenuhi.

3. Sosial
         Berdasarkan perspektif ini, motivasi itu terkait dengan kebutuhan akan afiliasi atau keterhubungan. kebutuhan akan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Murid sekolah yang memiliki hubungan yang penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah. 

Dalam kisah Laskar pelangi, keakraban antar siswa dan guru sangat terasa. Hubungan antar personal yang baik membuat suasana akrab sehingga laskar pelangi semangat untuk bersekolah.

4. Kognitif
        Berdasarkan perspektif kognitif, pemikiran muridlah yang mengarahkan motivasi mereka. jadi perspektif ini lebih menekankan pada motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu dan keyakinan bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif. Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W.White. Ia mengusulkan konsep motivasi kompetansi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia dan memproses informasi secara efisien.

perspektif kognitif ini juga bisa kita lihat dari sifat ikal, yang walaupun kecil dan ringkih namun tetap semangat dalam bersekolah.

      
     Demikiaanlah sedikit ulasan tentang motivasi. rahasia kecil dalam pendidikan oleh Bu Mus dan pak Harfan yang diberikan dengan berbagai cara dan tampak dalam berbagi bentuk pula. motivasi mereka dapat mengalahkan keterbatasan, akan tetapi mereka terus terpacu untuk bersekolah dan menemukan sesuatu yang lebih baik. Motivasi merupakan hal kecil tapi besar, karena sederhana namun sangat esensial bagi pendidikan. ~sekian~

       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar