Jumat, 26 April 2013

PENDIDIKAN ANAK PRASEKOLAH



            Anak prasekolah atau anak berusia dini, yaitu anak yang berusia 0 hingga 8 tahun. Anak pada masa ini biasa disebut berada pada masa keemasan. Masa terbaik untuk belajar. Terutama pada usia 3 tahun pertama. Oleh karena itu pendidikan anak prasekolah merupakan masa pendidikan yang sangat esensial, karena pada masa keemasan inilah masa terbaik untuk membentuk seorang anak.
            Pada dasarnya, semua anak terlahir dengan berbagai potensi baik akademik maupun non-akademik, oleh karena itu setiap anak berkemungkinan untuk menjadi jenius. Dalam prosesnya, semua anak membutuhkan rangsang yang baik dari lingkungannya untuk menstimulasi seluruh potensi ini dan masa dini tidak dapat disia-siakan.
            Stimulasi yang baik adalah stimulasi yang berkelanjutan, konsisten dan bervariasi. Misalnya seorang anak yang sedang belajar mengenal angka, harus rutin diajak belajar, setidaknya sekali sehari dan dikenalkan dengan berbagai cara, misalnya dengan menunjukkan gambar angka atau menunjukkan mainan busa berbentuk angka dengan berbagai cara lainnya hingga anak itu mengenal angka.
            Stimulasi ini juga jangan hanya berasal dari satu sumber saja, lingkungan harus turu mendukung proses belajar si anak. Setidaknya dengan memberikan reinforcement  kepada sang anak. Dan tidak lupa, karena masa dini merupakan masa pembentukan sinaps, maka sang anak harus mendapatkan nutrisi yang baik. Karena nutrisi yang baik akan mendukung pembentukan sinaps yang lebih baik. Dan dengan pembentukan sinaps yang baik maka kemampuan otak akan semakin kompleks berbanding lurus dengan itu maka kemampuan anak juga akan semakin brilian pula.
            Anak usia dini, masih polos dan belum paham banyak hal. Anak usia dini harus diajari dari awal, baik secara kognitif, sensorik, motorik, sosio-emosional, kreativitas, komunikasi-bahasa dan kemandirian. Jadi bagaimana untuk mengajarinya? Seperti yang dijelaskan sebelumnya, harus konsisten, berkelanjutan dan bervariasi. Dan harus diperharikan bahwa anak harus diajarkan sesuai porsinya.
            Anak usia dini tidak mungkin diajari dengan metode ceramah. Bagaimana mungkin diajari dengan cara ceramah? Duduk diam saja mereka belum tentu betah. Anak usia dini dibiarkan belajar sendiri. Mungkin baik untuk beberapa hal akan tetapi tidak efektif  untuk semua kemampuan yang ingin diajari. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini menerapkan metode dengar, lihat, tiru, lakukan berulang-ulang dan tuntas. Cara yang dilakukan juga berbagai cara, dengan bernyanyi, meronce, mewarnai, menari, membandingkan dan sebagainya. Semua cara itu masih sesuai dengan porsi perkembangan anak.
            Akan tetapi, apakah hal tersebut terlaksana dengan sempurna pada pendidikan anak usia dini (PAUD)? Saya menjawab belum tentu. Karena faktanya ada yang terlaksana sesuai dengan ketentuan dan ada yang melompat melampaui ketentuan. Menurut saya, sebagain besar anak kehilangan masa bermainnya. Lebih banyak diisi dengan belajar. Belajar matematika, belajar bahasa inggris, belajar membaca dan belajar yang lainnya.
            Saya kurang setuju dengan realita bahwa anak usia prasekolah harus belajar matematika dan belajar membaca. Usia dini merupakan masa pembentukan secara kognitif, sensorik, motorik, sosio-emosional, kreativitas, komunikasi-bahasa dan kemandirian. Pada masa ini anak belajar melalui cara yang menyenangkan. Bukan dengan belajar matematika dikelas dan mendapatkan pekerjaan rumah. Tidak untuk anak seusia itu.
            Anak sebaiknya dioptimalkan kemampuannya dengan cara yang sesuai misalnya mewarnai dengan crayon dan meronce untuk mengoptimalkan kemampuan motoriknya, belajar mengenal bahasa dengan bernyanyi untuk mengoptimalkan kemampuan komunikasi dan bahasa (yang dalam perkembangannya juga mempengaruhi kognitif) dan berbagai cara belajar dan bermain lainnya.
            Saya kurang setuju dengan fakta disekitar saya, bahwa PAUD telah diisi dengan belajar tambah dan kurang, belajar membaca dan bahasa asing. Tidak seharusnya anak usia bemain dicekoki dengan hal tersebut. Juga fakta bahwa anak usia bermain, tetapi bermain dengan gadget. Sebaiknya mereka bermain di lapangan bersama dengan teman untuk melatih kemandirian, sikap social dan kemandirian.
            Stimulasi lingkungan juga pada masa ini agak kurang mendukung. Banyak anak yang dibiarkan menonton tontonan kekerasan, mendengar lagu tak sesuai umur dan yang lebih parahnya adalah anak yang terkurung/merasa sendiri atau dengan kata lain tidak diperdulikan. Seharusnya anak yang dalam masa bermain diberikan tontonan yang mendidik seperti si unyil dan si bolang yang disiarkan salah satu stasiun tv swasta. Lagu-lagu yang diperdengarkan juga sebaiknya lagu anak-anak yang berlirik dan nada sederhana serta dibiarkan bermain dan bersosialisasi.
            Intinya, Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak saat ini memberikan pendidikan yang kurang sesuai dengan keadaan anak. Kemampuan kasar yang dimiliki anak kurang distimulasi di PAUD dan TK. Padahal seharusnya PAUD dan TK menjadi lembaga yang membantu mengoptimalkan kemampuan kasar anak menjadi lebih baik. Bukan mengajari membaca dan berhitung. PAUD dan TK juga kurang berkerja sama dengan lingkungan anak, hingga diluar sekolah, anak mendapat stimulasi yang kurang baik. –sekian-

Rabu, 10 April 2013

MOTIVASI

     Kita semua pasti pernah mendengar, mebaca atau pun menonton kisah Laskar Pelangi. Sebuah Mahakarya dari Andrea Hirarta. Dalam Novel dikisahkan tentang 11 orang anak yang berasal dari keluarga marjinal yang bersekolah di SD Muhammadiyah Belitong dengan 2 orang guru, yaitu Bu Mus dan Pak Harfan. Sekolah tersebut tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain disekitarnya. Namun, ada hal-hal yang luar biasa terjadi disekolah ini, salah satunya adalah ketika Lintang, Ikal dan Sahara mampu menjadi juara dalam lomba cerdas cermat mengalahkan SD PN dan SD negeri disekitarnya. Siapa yang menyangka hal itu dapat terjadi?

     Jika kita membaca novelnya dan menonton filmnya, kita pasti tahu mengapa hal itu dapat terjadi. Bu Mus dan Pak Harfan memiliki satu rahasia kecil dalam mendidik muridnya. Menurut saya dalam Novel dan Film tampak bahwa rahasia kecil Bu Mus dan Pak Harfan adalah 'motivasi' yang diberikan kepada Ikal dan ke-11 temannya untuk tetap semangat belajar dan mereka dididik untuk menjadi manusia yang berakhlak. Dari kisah ini tampak, bagaimana motivasi mampu untuk mengubah dan menyemangati murid.

Nah, apakah yang dimaksud dengan motivasi itu? bagaimana motivasi tersebut mampu mengubah seseorang?
     Menurut Santrock dalam bukunya, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama .(2011:510) Seperti ke-10 Laskar pelangi, mereka memiliki ciri penuh energi, terarah dan bertahan lama. Bisa kita bayangkan bagaimana selama 6 tahun mereka bertahan di SD Muhammadiya Belitong dengan keadaan yang rapuh dan menyedihkan, selalu bersemangat untuk belajar dan pada akhirnya mereka dapat menjadi juara lomba cerdas cermat. Jadi, jika murid menghadapi tantangan, ia akan terus berjuang dan berusaha jika ia punya motivasi yang besar.
     Dalam psikologi, terdapat 4 perspektif yang menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda :
   
   



1. Behavioral
     Pada perspektif ini, terdapat penekanan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai penentu motivasi murid. Insentif adalah kejadian ataupun stimuli positif maupun negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung penggunaan Insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran dan mengarahkan perhatian peda perilaku yang tepat dan menajuhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer dkk.,2000)

Dalam Film Laskar Pelangi, insentif bisa kita lihat melalui pujian yang diberikan oleh guru kepada laskar Pelangi dan pemberian izin kepada Laskar pelangi untuk melakukan sesuatu yang spesial seperti penampilan mereka pada lomba 17 agustus-an.

2. Humanistis
       Dalam teori humanistis yang ditekankan adalah kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain). Para ahli Humanistis percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi yang berasal dari masing-masing individu yang dimiliki individu sepanjang waktu.

Jika dilihat kedalam film laskar pelangi, teori ini tampak dari sifat Lintang, yang ditengah kesulitannya tetap bersemangat untuk bersekolah, walau harus menempuh jarak yang sangat jauh dan penuh rintangan.

Perspektif ini berkaitan dengan hierarki kebutuhan Maslow, yang menyatakan bahwa kebutuhan dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan itu mencakup kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, harga diri dan aktualisasi diri (urutan terendah s.d tertinggi). Namun, tidak semua orang setuju dengan pandangan ini. Misalnya, Lintang yang masih sangat kecil mampu mecapai kebutuhan harga diri walaupun saya menilai bahwa kebutuhan cinta dan rasa memiliki belum terpenuhi.

3. Sosial
         Berdasarkan perspektif ini, motivasi itu terkait dengan kebutuhan akan afiliasi atau keterhubungan. kebutuhan akan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Murid sekolah yang memiliki hubungan yang penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah. 

Dalam kisah Laskar pelangi, keakraban antar siswa dan guru sangat terasa. Hubungan antar personal yang baik membuat suasana akrab sehingga laskar pelangi semangat untuk bersekolah.

4. Kognitif
        Berdasarkan perspektif kognitif, pemikiran muridlah yang mengarahkan motivasi mereka. jadi perspektif ini lebih menekankan pada motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu dan keyakinan bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif. Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W.White. Ia mengusulkan konsep motivasi kompetansi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia dan memproses informasi secara efisien.

perspektif kognitif ini juga bisa kita lihat dari sifat ikal, yang walaupun kecil dan ringkih namun tetap semangat dalam bersekolah.

      
     Demikiaanlah sedikit ulasan tentang motivasi. rahasia kecil dalam pendidikan oleh Bu Mus dan pak Harfan yang diberikan dengan berbagai cara dan tampak dalam berbagi bentuk pula. motivasi mereka dapat mengalahkan keterbatasan, akan tetapi mereka terus terpacu untuk bersekolah dan menemukan sesuatu yang lebih baik. Motivasi merupakan hal kecil tapi besar, karena sederhana namun sangat esensial bagi pendidikan. ~sekian~